Share |





Menggembar Gemborkan Iklan

Informasi iklan baru – promosi iklan khusus, kesepakatan baru, kemasan baru atau apa pun namanya – dapat diumumkan dengan cara seperti "menggembar gemborkan iklan" informasi baru itu. Beberapa iklan itu sesungguhnya adalah meneriakkan berita kepada kita (misalnya menggunakan bentuk teriakkan dealer mobil "Apakah saya sudah membuat kesepakatan dengan anda?"). Semakin gencar kita menggembar gemborkan iklan itu, semakin iklan itu memfokuskan perhatian kepada kita pada informasi sebagai sesuatu yang baru. Semakin pesan iklan "ada di muka anda", semakin cepat pula iklan itu masuk dalam ingatan anda. Namun, sekali kita melihat dan mengatahuinya, kita benar-benar tidak ingin melihatnya lagi. Dengan kata lain, semakin sering iklan itu diulang maka semakin berkurang juga daya tariknya, baik untuk iklan ataupun merek. Dan semakin bosan kita dengan iklan itu, kita pun mulai enggan melihatnya. Disinilah perlunya pembukusan pesan iklan yang sama dengan kemasan baru, walaupun pesan iklan itu sama tetapi akan ada daya tarik baru untuk dilihatnya dan didengarnya pesan iklan tersebut.

Sebaliknya, jika sebuah iklan ditempatkan pada perilaku kunci yang lebih rendah, khususnya jika dilakukan dengan cara yang cerdas sehingga kita bersedia menghargainya, kita cenderung menerima pengulangan iklan itu dengan lebih santun dan toleran bahkan ditunggu-tunggu cuma ingin melihat pesan iklan itu. Cara sebuah iklan berbicara yang mempengaruhi tujuan kita. Seperti interaksi kita sehari-hari dengan orang lain maka berkomunikasi dengan iklan itu pun dapat mempengaruhi respons kita. Kita menyukai orang yang menyenangkan, yang membuat kita tertawa dan tidak menggurui. Kita kadang merasa dihina oleh orang yang bersuara melengking. Mereka membawa kita dalam satu kondisi pikiran yang kurang baik. Dengan demikian, kita cenderung membantah semua yang mereka sampaikan. Selengkapnya

Labels: