Share |

Simulasi Mutlak Digelar Tim Bulu Tangkis Indonesia

Jelang Piala Thomas dan Uber
JAKARTA--MI: Simulasi sangat penting untuk meningkatkan mental tanding pebulu tangkis Indonesia yang tampil di ajang Piala Thomas dan Uber, Mei mendatang. Hal ini mutlak dilakukan demi mencapai hasil maksimal.

Gelaran putaran final ajang bulu tangkis beregu putra Piala Thomas dan beregu putri Piala Uber dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei mendatang. Itu berarti sisa waktu persiapan tim Merah Putih, tinggal enam pekan lagi.

Untuk itu, PB PBSI memutuskan untuk melakukan simulasi di Solo, Jawa Tengah, pada 25 April. Langkah itu dilakukan sebagai proses pemantapkan sekaligus persiapan mental para pebulu tangkis sebelum berlaga di ajang beregu putra dan putri bergengsi di dunia tersebut.

"Jadwal dan tempat bisa saja berubah. Namun, setelah mendapatkan konfirmasi dari pengurus daerah, maka bisa diadakan simulasi di Solo," ujar Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (25/3).

Pada ajang beregu, baik itu Piala Thomas dan Uber, maupun Piala Sudirman, simulasi mutlak diadakan. Namun pada tahun lalu, simulasi pertandingan, khususnya Piala Sudirman 2008 sempat vakum. Alasan utama yaitu waktu yang kurang memungkinkan.

"Sekarang, simulasi sangat penting. Saya pastikan dengan hadirnya penonton juga akan sedikit berpengaruh kepada tim," kata Yacob.

"Ini mutlak dilakukan karena tim Thomas dan Uber akan diadu dengan para pemain pelatnas yang tidak tergabung dalam skuat. Di sini, tim yang akan diberangkatkan ke Malaysia harus mampu mengalahkan rekan-rekan mereka sendiri," jelas Yacob.

Pada sesi latihan pagi dan sore kemarin, sederet pebulu tangkis tetap melakukan persiapan secara intensif di bawah pengawasan masing-masing pelatih.

Skuat tim Uber seperti Maria Kristin Yulianti, Adriyanti Firdasari dan Liliyana Natsir nampak diintensifkan pada peningkatan daya tahan tubuh, hingga teknik kepelatihan.

"Untuk sektor putri, saya tetap tekankan kepada teknik permainan. Ini penting agar pada simulasi nanti para pemain bisa meraih hasil," ujar pelatih tunggal putri Marleve Mainaky.

Untuk itu, ia meminta kepada pengurus untuk sebisanya mengadakan simulasi sebanyak dua kali, bukan satu kali. Hal itu bermanfaat bagi pemantapan mental tanding. "Dulu saat saya bermain, simulasi diadakan dua kali, namun sekarang hanya satu kali. Sebaiknya ini diperhatikan pengurus," jelas Marleve.

Kini, skuat utama Thomas dan Uber Indonesia belum terbentuk. Namun, formasi tim bakal sama seperti pada kualifikasi Piala Thomas dan Uber di Thailand beberapa waktu lalu. (Iwa/OL-03)

Sumber http://www.mediaindonesia.com/read/2010/03/26/131829/5/3/Simulasi-Mutlak-Digelar-Tim-Bulu-Tangkis-Indonesia

Info. Iklan Baris Koran Via SMS

Read More

Sepatu Super Ringan Nike bagi Pelari

Reky Herling Kalumata - detiksport

Jakarta - Nike tetap konsen untuk membuat olahraga lari menjadi nyaman dan menyenangkan. Sebuah sepatu lari super ringan telah dikeluarkan oleh produsen alat olahraga itu.

Setelah sebelumnya Nike membuat olahraga lari menyenangkan dengan program Nike+ dan juga sportbandsnya. Kini untuk menunjang hal itu sebuah produk sepatu baru telah diluncurkan oleh Nike yaitu Nike LunarElite+.

Sepatu baru Nike ini diklaim sebagai sepatu teringan yaitu sekitar 263,6 gram untuk pria dan untuk wanita sekitar 201,3 gram. Meski ringan namun sepatu tersebut memiliki kestabilan dan juga kenyamanan karena ditunjang teknologi baru.

Sistem busa LunarLite yang menggunakan busa inti yang lembut namun kuat. Begitu juga dengan teknologi benang Flywire yang mengurangi berat tanpa menghilangkan berat tanpa menghilangkan daya sokong dan stabilitas yang dibutuhkan.

Selain itu, sepatu Nike LunarElite ini juga menunjang sportbands. Hasil data tersebut bisa terkoneksi dengan PC atau laptop dengan alat seperti USB. Hasil data itu bisa disimpan di alamat Nikeplus.co.id.

Dengan teknologi baru tersebut membuat olahraga lari menjadi menyenangkan. Jefry Cendana, product knowledge Nike Indonesia, mengungkapkan bahwa Nike akan tetap memberikan inspirasi masyarakat untuk berlari.

"Kita akan tetap membesarkan dan mengedukasi para komunitas Nike. Awal Maret kita ke sekolah sekolah bersama pelatih dan atlet untuk menginspirasi mereka berlari," ungkap Jefry di kantor Nike, Senayan, Rabu (10/2/2010).

Sementara salah satu atlet nasional, Agus mengakui sepatu Nike LunarElite+ memang terasa berbeda dari produk sebelumnya. Peraih medali emas di SEA Games 2009 ini mengaku telah mencoba sepatu tersebut.

"Bentuknya memang agak tebal tapi ringan. Saya sudah mencoba di tiga medan. Gravel dan rumput tidak ada masalah. Sedangkan di aspal tidak berisiko karena solnya terasa menggigit sehingga merasa lebih nyaman," ungkapnya. ( key / a2s )

Sumber Berita www.detiksport.com 


Info. Iklan Baris Koran Via SMS

Read More