Share |

Kenali Penyakitmu dari Bau Napas

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain organ tubuh, bau napas juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Cukup banyak penyakit yang bisa dikenali lewat bau napas. Makanya, Anda patut curiga jika aroma napas tidak sedap padahal tidak sedang mengonsumsi makanan atau meminum obat.

Misalnya, bila napas bau meski sudah gosok gigi dan tidak makan apa pun, itu bisa menjadi tanda Anda sedang mengidap penyakit diabetes. Sementara jika napas bau dengan gejala batuk atau hidung tersumbat, mungkin itu mengindikasikan infeksi paru atau tenggorokan.

Namun, kondisinya akan berbeda jika napas berbau amis. Itu merupakan kondisi langka yang menandakan tubuh tidak bisa mencerna makanan, seperti telur, ikan atau hati dengan baik. Sementara, bau napas seperti feses atau kotoran kemungkinan terjadinya penyumbatan usus.

Sedangkan napas bau amoniak kemungkinan menunjukkan ada masalah di ginjal. Tapi jika berbau manis ditambah mata kekuningan, itu menandakan ada masalah dengan liver. Adapun napas berbau acetone atau seperti bau cat kuku, mengindikasikan ada masalah dengan darah. (Kontan/Raymond Reynaldi)

Sumber http://id.news.yahoo.com/kmps/20100325/tls-kenali-penyakitmu-dari-bau-napas-8d16233.html

Info. Iklan Baris Koran Via SMS

Read More

Seekor Capung yang Hanya Hidup Hari Ini

TEMPO Interaktif, Jakarta - Gabriella Prima Puspita Sari, akrab disapa Sari, adalah salah satu perupa perempuan yang aktif berkarya sejak pertengahan 2000-an, dengan karya-karya yang mencerminkan latar belakang seni grafis yang kuat, dan banyak ia eksperimentasikan dalam bentuk digital print, fotografi, silkscreen, dan pola grafis di atas kanvas.

Menurut kurator Farah Wardani, karya-karya Sari banyak menampilkan simbol-simbol pribadi dari perasaan serta kontemplasi personalnya akan hidup, yang ia ketengahkan lagi dengan permainan warna untuk memperkuat narasi dari simbol-simbol tersebut. “Warna, dan objek spesifik selalu menjadi elemen penting dalam karya-karyanya,” kata Farah dalam catatan kuratorialnya di situs viviyipartroom.com.

Sekitar dua tahun belakangan, Sari mengetengahkan capung sebagai ikon karya-karyanya. Dalam pameran tunggal keduanya di Vivi Yip Art Room, Jakarta Selatan, mengetengahkan sang capung dalam satu rangkaian karya dengan narasi yang utuh.

Capung dalam karya-karyanya adalah seperti sebuah karakter ‘teman imajiner’ yang selalu hadir dalam hidup barunya ini. Sari sendiri tak terlalu mencoba membuat penjelasan yang berlebihan mengenai pengetengahan sang capung ini dalam proses pengkaryaannya.

Ia hanya tahu, capung – seperti juga beberapa serangga lainnya, hidup hanya sampai 24 jam – walau larvanya sebelumnya bisa tumbuh bertahun-tahun dalam kepompong. Begitu lepas, capung terbang dan menikmati hidupnya yang hanya sehari – yang bagi kita mungkin tak berarti dan lewat begitu saja, tapi menjadi keseluruhan hidup baginya.

Dan itulah yang ingin disampaikan Sari dengan pameran bertajuk Sehari kali ini. Bagaimana hidup keseharian dengan segala kesederhanaan, rutinitas, kisah-kisah kecil, dan persoalan-persoalan membumi yang dihadapi bisa menjadi begitu berarti bagi seseorang, walau mungkin bisa juga dianggap remeh atau lewat begitu saja bagi orang lain.

12 karyanya dalam pameran ini dibagi 4 bagian: serial Pagi, Siang, Sore dan Malam. Warna-warna biru, hijau mendominasi bagian Pagi dan Siang, Sore diliputi oleh nuansa merah jingga bagai senja. Untuk menandai waktu itu, Sari juga menampilkan obyek-obyek yang menyiratkan benda-benda, kegiatan serta lingkungan sehari-hari seperti kereta bayi, tanaman, perabot dapur dan televisi di ruang tamu. 

Lalu malam dengan hitam yang diakhiri dengan lukisan penutup bernuansa putih di atas putih, menandai akhir dari hidup sehari si Capung, teman imajinernya yang menjadi maskot bagi keseharian hidup Sari dan rumah tangganya yang sedang bermulai. Dimana setiap hari dalam hidup menjadi harus dihargai dan berarti, seperti tak akan ada esok lagi.

Sumber Berita www.tempointeraktif.com/hg/seni/2010/03/27/brk,20100327-236115,id.html

Read More

Kondom Gratis untuk Masyarakat Bantul

BANTUL, KOMPAS.com - Sejak setahun terakhir pemerintah menyediakan kondom gratis di 14 apotek. Apotek tersebut tersebar di lima kecamatan yakni Sewon, Banguntapan, Bantul, Pleret, dan Piyungan. Rencananya penyediaan Kondom akan terus diperluas ke seluruh kecamatan.

Di Bantul, angka kepesertaan KB pria baru sekitar 6,2 persen yang sebagian besar menggunakan kondom. Selama ini pertumbuhannya cenderung stagnan. Masih banyak yang enggan ber-KB karena alasan kesulitan mendapatan kondom. Apalagi perlu merogoh sedikit kocek.

"Setiap pengambil harus menunjukkan identitas KTP. Dari KTP bisa diketahui, apakah yang bersangkutan sudah menikah atau belum. Jadi tidak sembarangan orang yang bisa mengambil," kata Saebani, Kepala Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi, Badan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Bantul, Kamis (25/3/2010).

Tingkat partisipasi KB pria di Bantul tercatat 6,2 persen, sementara di DI Yogyakarta partisipasinya tercatat 5 persen. Angka partisipasi KB pria secara nasional jauh lebih rendah yakni 1,9 persen. Di Bantul jumlah aseptor KB pria dengan metode kondom tercatat 7.008 orang.

Sumber Berita Kesehatan.Kompas.Com

Info. Iklan Baris Koran Via SMS

Read More

Waspadai Efek Negatif Produk Kedelai

PRODUK kedelai dan kacang kedelai yang dimasak secara umum aman dalam berbagai jumlah asupan tertentu. Akan tetapi, sejumlah kecil orang mengalami alergi terhadap kacang kedelai dan karena itu ada baiknya menghindari produk kedelai.

Berikut beberapa efek negatif produk kedelai:

Kurangi fungsi tiroid

Sebuah percobaan pendahuluan yang melibatkan warga Jepang yang sehat, seperti dikutip situs prevention.com, menunjukkan bahwa penggunaan suplemen kedelai sebanyak 30 gram sehari selama tiga bulan memicu pengurangan hormon yang menstimulasi kelenjar tiroid.

Beberapa partisipan mengeluh tidak enak badan, mengalami konstipasi, mengantuk, dan bahkan ada yang menderita encok. Gejala-gejala ini hilang sebulan setelah partisipan menghentikan penggunaan suplemen kedelai.

Meskipun begitu, beragam produk kedelai terlihat meningkatkan fungsi tiroid atau tidak mengubah fungsi tiroid sama sekali. Hubungan klinis mengenai interaksi antara kedelai dan fungsi tiroid masih belum jelas. Tapi untuk anak yang menderita hipotiroidisme sejak lahir, penggunaan produk kedelai sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter telebih dahulu. Pasalnya, proses pencernaan kedelai bisa mengganggu penyerapan obat-obat tiroid.

Picu kanker payudara

Sebagian besar penelitian, termasuk studi pada hewan, melaporkan bahwa ekstrak kedelai mempunyai efek antikanker. Akan tetapi, ada juga beberapa studi yang menunjukkan sebaliknya. Temuan dari beberapa studi baru-baru ini menunjukkan bahwa konsumsi kedelai, dalam kondisi tertentu, bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Studi terhadap hewan yang telah mengalami pengangkatan rahim (situasi terkait perempuan yang telah menjalani histerektomi total/pengangkatan rahim) menunjukkan, kandungan genistein (isoflavon dalam kedelai) meningkatkan perbanyakan sel-sel kanker payudara. Selain itu, saat diberikan suntikan genistein terhadap tikus hamil, keturunan mereka yang betina berisiko lebih besar menderita kanker payudara.

Studi juga menemukan, saat perempuan premenopause diberikan isoflavon dari kedelai, sekresi payudara meningkat. Efek ini diyakini meningkatkan risiko kanker payudara. Dalam studi lain ditemukan, sel-sel payudara sehat dari perempuan yang sebelumnya diberikan suplemen kedelai mengandung isoflavon menunjukkan peningkatan kecepatan perbanyakan sel. Efek ini juga dinyatakan meningkatkan risiko kanker payudara.

Endometrial hyperplasia

Dari 154 perempuan postmenopause yang menerima 150 mg isoflavon kedelai per hari selama lima tahun, 3,9 persen mengalami endometrial hyperplasia, perbanyakan jaringan pelapis rahim yang tidak normal. Sedang tidak satu pun dari 144 partisipan penerima placebo yang mengalami endometrial hyperplasia. Meskipun tidak ada kanker rahim yang terdiagnosis selama studi tersebut, endometrial hyperplasia berpotensi menjadi kanker rahim.

Jumlah isoflavon yang digunakan dalam studi ini dua hingga tiga kali lebih banyak dibandingkan studi lain. Akan tetapi, pengunaan isoflavon jangak panjang juga berpotensi memicu endometrial hyperplaisa. Karena itu, perempuan yang menggunakan isoflavon sebaiknya dimonitor oleh dokter.

Gangguan kesuburan

Produk kedelai, menurut pakar akupunktur dan herbal sekaligus penulis Chill Out and Get Healthy : Live Clean to Be Strong and Stay Sexy Aimee E. Raupp M.S., bisa mengganggu siklus menstruasi, mengurangi kemungkinan Anda untuk hamil, memciu osteoporosis, perut kembung, serta memicu hipotiroid."Selain itu, kedelai merupakan salah satu penyebab alergi," tutur Raupp, seperti dikutip situs glamour.com.

Bagaimana prosesnya? Menurut Raupp, kedelai ini menjadi buruk bagi kesehatan karena diolah dalam suhu yang sangat tinggi. Cara ini menghilangkan enzim-enzim penting di dalam kedelai yang dibutuhkan tubuh dalam mencerna makanan tersebut. Selain itu, terang Raupp, produk kedelai olahan juga menghasilkan racun-racun dan karsinogen yang tidak baik bagi kesehatan.

Jadi, apakah Anda harus berhenti mengonsumsi kedelai? Tentu tidak. Menurut Raupp, mengonsumsi kedelai dalam jumlah sedang tetap aman. Tetapi, pastikan memperhatikan takaran (kurangi konsumsi) dan perhatikan jenis kedelai yang Anda konsumsi (kurangi produk kedelai olahan).

Mengonsumsi dua takar saji produk kedelai yang sudah difermentasi dan tidak dimodifikasi secara genetik, 2-3 kali seminggu tidak akan berakibat buruk bagi kesehatan. Pilihlah produk kedelai yang mudah dicerna sistem tubuh seperti yogurt kedelai, tahu, dan tempe.

Bagaimana dengan susu kedelai? Raupp menganjurkan Anda mencoba alternatif lain seperti susu almond, susu beras atau susu rami. Selain itu, tambah Raupp, ada baiknya mendapatkan protein dari sumber yang tepat."Sebagian besar bar dan protein shake mengandung kedelai turunan yang tidak bagus untuk Anda." Karena itu, lanjut Raupp, pastikan memperhatikan label dan menghindari produk yang mengandung nama-nama seperti "hydrolyzed soy protein," "soy lecithin," dan "soy protein isolates".(IK/OL-5)

Sumber Berita www.mediaindonesia.com

Info. Iklan Baris Koran Via SMS

Read More