Share |

Bambu Jadi Andalan Ekonomi Warga Lebak

Minggu, 04 April 2010 23:55 WIB     


MI/Gino F Hadi

LEBAK--MI: Produk bambu yang setiap hari dipasok ke Jakarta dan Tangerang merupakan andalan ekonomi warga Kabupaten Lebak, selain pertanian sawah dan komoditas perkebunan lainnya.

"Setiap bulan petani dapat menghasilkan uang hasil penjualan tanaman bambu itu," kata Awing, petani warga Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Minggu (4/4).

Awing mengatakan, sebagian besar warga di sini memiliki tanaman bambu sebagai penopang kehidupan ekonomi sehari-hari.

Tanaman tersebut tentu sangat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena setiap bulan menghasilkan uang dari penjualan bambu itu.

Mereka para pemilik tanaman bambu rata-rata menghasilkan uang antara
Rp1,5 sampai Rp2 juta per bulan.

Oleh karena itu, kata dia, tanaman bambu merupakan tumpuan ekonomi masyarakat sejak turun temurun karena bisa menghasilkan uang.

Apalagi, wilayah Kabupaten Lebak sejak dulu hingga kini cukup terkenal sebutan 'kota bambu'.
Selain itu, banyak juga petani bambu bisa melaksanakan ibadah haji, membangun rumah, menyekolahkan anak-anak hingga perguruan tinggi serta membeli kendaraan.

"Saya kira produk tanaman bambu menjadikan primadona pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.

Begitu pula Soleh, petani warga Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak mengaku selama ini harga satuan bambu di tingkat tengkulak terjadi kenaikan karena permintaan dari luar daerah seperti Jakarta dan Tangerang meningkat.

Untuk bambu ukuran kecil, menurut dia, semula Rp3.000 per batang namun kini naik menjadi Rp6.000 per batang.

Sedangkan, bambu besar sebelumnya Rp8.000 per batang kini naik menjadi Rp10.000 per batang.

"Dengan naiknya harga bambu itu tentu dapat mendongkrak ekonomi petani," katanya.

Menurut dia, setiap hari bambu-bambu dari Kecamatan Cileles diangkut oleh kendaraan truk ke Jakarta dan Tangerang.

Mereka para tengkulak kembali menjual ke material bangunan rumah, pengusaha kerajinan home industri dan proyek bangunan.

Selama ini, lanjut dia, permintaan bambu warga Jakarta cukup tinggi karena kualitas bambu Lebak sangat bagus dan tahan patah.

"Saya setiap bulan menjual bambu mencapai Rp2 juta dan semua tanaman itu berada di bantaran sunga Ciujung," katanya.

Sementara itu, H Sukarna, seorang pedagang warga Desa Kadu Agung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya setiap hari memasok bambu ke daerah Ancol, Jakarta Utara, untuk permintaan proyek pembangunan. Selain itu, pihaknya juga memasok ke sejumlah daerah di Tangerang.

"Saya sehari bisa menjual bambu ke Jakarta dan Tangerang antara 10.000 sampai 20.000 ribu batang," katanya. (Ant/OL-7) 

Sumber http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/133786/123/101/Bambu-Jadi-Andalan-Ekonomi-Warga-Lebak

Info. 

Read More