Share |





Persepsi

Sciffman juga Kanuk di dalam sebuah  Consumer Behaviour menyatakan, "Perception can be described as how we see around us" bagaimana kita melihat apa saja yang ada disekeliling kita atau respons kita terhadap berbagai objek menunjukkan bahwa persepsi merupakan penilaian subjektif atau respons pribadi dari objek yang dipilih. Apabila di satu tempat dua orang dengan latar belakang yang berbeda menangkap sebuah stimulus yang sama, akan dapat diketahui kesan atau pergolakan pemikiran dalam diri masing-masing dan bagaimana mereka mencoba menafsirkan stimulus itu secara berbeda, dalam artian akan terjadi reaksi yang berbeda-beda terhadap objek atau stimulus yang sama. Perbedaan reaksi itu disebabkan oleh perbedaan cara tiap individu dalam menangkap, menyeleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan kebutuhan, nilai-nilai dan ekspektasi.

Sciffman dan Kanuk mendefinisikan persepsi sebagai sebuah proses di mana individu menyeleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan stimulus ke dalam sebuah gambar dunia yang penuh makna dan logis; "The process by which an individual selects, organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world".

Dalam komunikasi dikenal teori SOR (Stimuli Organize Respond) teori ini menunjukkan suatu konsentrasi terhadap perkembangan psikis yang terjadi pada komunikan. Bagaimana komunikan menangkap dan menyeleksi objek yang ada di sekitarnya, kemudian mengorganisasinya dan memberikan reaksi terhadap objek atau stimulus itu dengan menunjukkan reaksi baik dalam tataran perubahan sikap maupun tindakan yang terus-menerus.

Stimulus (rangsangan atau objek), merupakan beberapa unit objek dari segala sesuatu yang tertangkap pikiran kita. Dalam marketing communication, stimulus ditunjukkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan produk, kemasan, merek, teks dan visual dari iklan, selebaran atau model gaya hidup yang disodorkan pada khalayak.

Sensory input merupakan alat (pancaindra penangkap stimulus) pancaindra seperti mata, telinga, hidung, mulut, dan kulit, merupakan alat yang digunakan untuk mengolah stimulus dan memberikan reaksi langsung atau tidak langsung terhadap objek yang diterima. Tingkat kepekaan pancaindra akan berbeda-beda sesuai dengan pengalaman yang telah dilaluinya. Pemahaman atas kemampuan indra yang berbeda-beda itu agak sulit diberikan karena hanya dapat diketahui dan dirasakan oleh pribadi masing-masing.

Untuk memudahkan dalam memahami mengapa persepsi seseorang itu berbeda dengan orang lain dapat digambarkan dengan contoh bagaimana dua orang memberikan reaksi terhadap stimulus yang sama, yaitu ketika mereka berdua berada ditempat yang sama atau menghadiri acara. Bagi seorang praktisi periklanan, memahami teori SOR sangat penting dalam penyajian iklan di media massa atau media cetak. Perkembangan industri di dunia yang begitu pesat ini tidak lepas dari kerkembangan teori stimulus dan respons. Seseorang melakukan suatu tindakan atau tanggapan disebabkan orang tersebut menangkap atau menerima suatu rangsangan pada dirinya yang rata-rata tidak disadari. Hal inilah mengapa promosi atau iklan sangat penting keberadaannya bagi sebuah usaha atau kegiatan promosi.

Labels: