Hasil pada sebuah survei iklan di satu media massa, bahwa masyarakat yang pasti sangat menyukai di dalam sentuhan humoria iklan mencapai 43%, dan sedangkan yang menyukai tokoh adalah cuma 15%, dan yang menyukai iklan unik adalah 10%. Kesimpulan menarik dari survei ini adalah bahwa 35% responden mengenal dan ingin mencoba produk yang ditawarkan oleh iklan yang menarik. Salah satu yang paling kuat mengajak responden untuk membeli dan mencoba produk adalah iklan Pepsodent dengan versi "lomba lari", iklan Surf versi "mertua mencuci" dan iklan Sunsilk versi iklan "cewe berambut rusak". Dengan demikian, iklan-iklan yang menggunakan tokoh, humor dan unik berpeluang lebih besar untuk disukai, seperti iklan kartu AS diperankan oleh Sule tokoh pelawak.
Unsur humor dalam advertising daya tarik khusus yang akhir-akhir ini banyak digunakan oleh pembuat iklan. Penyisipan humor dalam iklan telah banyak menarik minat khalayak. Dalam riset oleh ACNielsen, dinyatakan bahwa kategori iklan humor meraih peluang tinggi (43%) artinya iklan itu disukai oleh khalayak.
Penggunaan humor dapat dimaksudkan sebagai upaya untuk mendekatkan produk atau Brand pada khalayak, karena selera humor yang ditampilkan cenderung merupakan cukilan atau plesetan dari kondisi objektif masyarakat. Unsur kedekatan (proximity) dalam iklan sangat penting, yang mengupas sendi-sendi kehidupan masyarakat. Hanya saja, walaupun iklan dengan humor memperoleh perhatian besar dari khalayak, tidak semua humor dapat diterima. Humor yang terlalu biasa membuat iklan itu dianggap biasa.
Khalayak selalu menginginkan sesuatu yang baru, humor yang baru, tokoh humoris yang baru dan keunikan bahasa yang baru. Ini terjadi karena adanya perubahan dalam selera humor masyarakat. Terkadang penggunaan humor pada sisi yang tidak penting justru menyebabkan humor dalam iklan menjadi kaku atau tidak tepat. Kreativitas seorang praktisi Art Creative sangat penting dalam mempelajari perkembangan kondisi masyarakat pada segmentasi tertentu. Ia harus mau turun ke jalan untuk menggali gagasan humor positif yang dapat membuat khalayak tertawa dan meninggalkan kesan kuat dalam diri mereka.
Sebagai contoh iklan parfum Axe selalu memberikan sajian humoris yang khas. Pada adegan awalnya, iklan ini sepertinya biasa-biasa saja, tetapi kemudian diikuti adegan yang sering membuat orang tertawa. Mengapa? Karena baru setelah iklan ditayangkan berulang-ulang, khalayak mulai mengetahui sisi humor yang disajikan oleh iklan itu.
Iklan yang mengandung kejutan jalan cerita (unexpected) dengan klimaks yang unik cenderung menjadi daya tarik khalayak. Klimaks ini dapat diterapkan dengan alur cerita yang singkat, atau dengan efek visual berupa gambar, warna, atau suara. Efek suara sebagai pembuka iklan sangat menentukan apakah khalayak akan terus menyimak iklan atau mengalihkan perhatian pada stimulus lain.
Labels: