Share |





Perubahan Sikap dan Perilaku Konsumen

Pesan verbal dan visual dalam penyajian iklan di berbagai media perlu memerhatikan, meninjau, tahap-tahap sikap  komunikasi. Tahap-tahap ini akan terlihat secara langsug berpengaruh terhadap bentuk suatu  pesan iklan dan visual yang dikembangkan. Pada tahap awal, pesan bertujuan untuk menyadarkan konsumen tentang keberadaan produk baru. Awareness ini bertujuan untuk mengenalkan produk, nama (brand), fungsi, dan penetapan segmentasi atau pemakai. Pada tahap awareness; profil, brand, dan figur produk dapat menjadi sangat dominan. Sebagai contoh adalah iklan shampo baru. Bentuk kemasan dan figur wanita yang sedang menggunakan produk dapat menginformasikan bahwa produk itu untuk wanita. Nama dan tipikal juga akan membantu konsumen mengenali sebuah produk shampo di pasar.

Pada tahap minat, merek produk sudah diketahui. Pada tahap ini akan terjadi perubahan pesan dan karakter visual, di mana sisi emosional pada pesan sangat kuat. Pesan juga menjadi sangat spesifik, menonjolkan kelebihan dan penyelesaian masalah konsumen. Maksudnya, pada khalayak ditekankan bahwa keberadaan produk itu merupakan jalan keluar dari kesulitannya, misalnya iklan Sunsilk versi rambut rusak. Iklan ini menjelaskan bahwa rambut rusak dan patah-patah merupakan hal yang sering dialami, dan dengan menggunakan produk Sunsilk, masalah terpecahkan.

Minat atau suatu merek atau produk dapat ditentukan oleh karakteristik konsumen, yaitu konsumen rasional dan konsumen irasional. Konsumen rasional biasanya membeli suatu produk dengan beberapa pertimbangan, mulai dari pertimbangan akan nilai penting produk itu baginya. Jika merasa malu, ia akan mencari dan menyeleksi produk berdasarkan harga, kelebihan produk, dan citra produsen. Kemudian ia akan melakukan penelusuran produk yang dipilih oleh orang lain, apakah produk yang dikiranya cukup baik itu telah memberikan hasil yang dicapai pada para pemakai lainnya.

Pada konsumen irasional, produk biasanya dibeli karena dipengaruhi oleh iklan. Sebagai contoh, "saya membeli sabun Lux karena saya ingin seperti Luna Maya" atau "saya ingin sabun yang bisa membuat saya secantik Luna Maya" atau "saya suka Luna Maya, dan karena Luna Maya menggunakan Lux, saya pun menggunakan Lux untuk mandi". Sikap yang ditunjukkan oleh pengaruh iklan merupakan contoh dari karakteristik konsumen yang irasional. Karakteristik irasional ditandai dengan adanya pemilihan atau pembelian sebuah produk dengan berdasarkan pada gaya hidup seperti digambarkan dalam iklan produk rokok Gudang Garam, Djarum dan Dji Sam Soe. Jika Djarum Super menunjukkan gaya hidup bebas dan petualangan, maka Gudang Garam menunjukkan gaya hidup eksklusif dan mewah, sedangkan Dji Sam Soe menggambarkan kehidupan seorang profesional yang memiliki citra rasa tinggi. Ketiga citra itu menunjukkan karakter terhadap konsumen rokok dalam hal gaya hidup.

Pengutan sikap konsumen dan loyalitas melalui strategi pesan lebih ditonjolkan oleh iklan Dji Sam Soe. Iklan ini membawa konsumen untuk terikat dan bertindak secara emosional, seperti dalam iklan Dji Sam Soe versi "rindu kampung" dan "menebak Dji Sam Soe". Iklan pasta gigi Pepsodent versi "merek tidak penting" menunjukkan bahwa tidak menggunakan produk Pepsodent akan mengakibatkan gigi ompong dan gigi hitam. Biasanya, iklan yang bertujuan untuk memperkuat loyalitas konsumen dimaksudkan agar konsumen tetap menggunakan produk tertentu dan tidak beralih pada produk-produk lainnya. Iklan seperti ini cenderung menonjolkan superioritas produk dan mendeskriditkan produk pesaing. Penguatan loyalitas produk dapat dilakukan dengan bentuk testimoni yaitu pendapat konsumen tentang produk.

Labels: