Harlod D. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi itu adalah bisa dengan menjawab pertanyaan Who says what, in which channel, to whom, with what effect, and in which channel? Laswell menunjukkan sebuah kegiatan komunikasi yang menggunakan saluran komunikasi. Saluran komunikasi ini dapat diwujudkan melalui penggunaan media. Dalam proses komunakasi primer, komunikator dan komunikan berhadapan langsung tanpa disela oleh objek lainnya atau media, sehingga efek dari komunikasi dapat diperoleh secara langsung. Sedangkan dalam komunikasi sekunder, proses komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan terjadi melalui penggunaan alat atau media.
Onong U. Effendi mengatakan bahwa proses komunikasi sekunder menggunakan media yang dapat di golongkan sebagai media massa dan media nirmassa atau nonmassa. Lebih lanjut Effendy juga menyebutkan contoh media massa. Surat kabar atau media cetak, radio, dan film bioskop/TV. Media media itu dikategorikan sebagai media massa karena memiliki sifat masif atau massal. Adapun contoh media nonmassa adalah: surat, telepon, telegram, poster, spanduk, papan pengumuman, buletin, folder, majalah organisasi, radio amatir, CCTV, dan film dokumenter dengan jumlah khalayak yang relatif sedikit. Jika klasifikasi pada proses komunikasi sekunder ini hanya terdiri dari media massa dan media nonmassa, maka dalam konteks marketing communication pembagian media promosi dibagi menjadi dua: komunikasi bermedia dan komunikasi nonmedia.
Komunikasi Non Media
Komunikasi nonmedia merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan melalui kegiatan personal selling antara sales dan konsumen, yang biasa terjadi secara tatap muka. Sedangkan komunikasi bermedia dilakukan melalui kegiatan advertising, public relation dan promosi penjualan yang semuanya menggunakan media sebagai saluran komunikasinya.
Komunikasi nonmedia merupakan proses komunikasi primer yang berlangsung secara tatap muka antara komunikator dan komunikam. Onong U. Effendy mengatakan bahwa dalam proses komunikasi antarpesona yang melibatkan dua orang, komunikator menyandi suatu pesan, lalu menyampaikannya kepada komunikan dan komunikan mengawasi sandi pesan itu. Komunikasi antar komunikator dan komunikan dapat terjadi secara dialogis dan nondialogis. Komunikasi nondialogis biasanya terjadi pada komunikasi instruksional dan bersifat satu arah, sedangkan komunikasi dialogis memungkinkan proses komunikasi berlangsung secara terus-menerus dan bertimbal balik.
Komunikasi Bermedia
Komunikasi bermedia dalam lingkup marketing communication terbagi dua: media massa dan nirmassa. Media nirmassa dibagi ke dalam dua bentuk media, yaitu media kelompok dan media personal. Dalam istilah ekonomi, media media dibagi menjadi dua yaitu: media luar ruang (outdoor advertising) dan media dalam ruang (indoor advertising) contoh media luar ruang adalah: billboard, neon box, signboard (papan nama), banner (spanduk), dan poster, sedangkan contoh media dalam ruang adalah selebaran (folder atau brosur), faksimili, dan surat.
Griffin dan Ebert berkata,"Advertising is a paid nonpersonal communication by identified sponsors to inform an audience about product". Advertising tidak menggunakan komunikasi primer, tetapi semua bentuk komunikasi yang menggunakan media sebagai saluran penyampaian pesan, baik ditujukan pada massa, kelompok, atau personal. Dalam kajian advertising dikenal pula istilah media lini-atas (above the line) dan media lini-bawah (below the line). Contoh media lini-atas adalah media yang ditujukan pada khalayak ramai seperti televisi, radio, bioskop, dan surat kabar. Sedang media lini-bawah meliputi poster, banner, folder atau brosur, presentasi multimedia dan flayer yang ditujukan pada kalangan atau individu.
Marketing communication membagi media atas tiga kelompok
- Media massa yang terdiri dari media massa elektronik dan media cetak
- Media kelompok
- Media antarpesona
Labels:
























