Sebagai manajer promosi di perusahaan ataupun manajer marketing communication di dunia bisnis, memahami sifat dan juga karakteristik media massa menjadi acuan yang sangatlah penting di dalam mengatur strategi pemilihan media promosi. Pemilihan media massa yang tepat itu sangat membantu perusahaan cara dalam melakukan prediksi peluang promosi setelah penetapan biaya promosi, sehingga kegiatan promosi dapat berjalan secara efektif dan efesien. Media-media itu merupakan media yang dapat berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dengan konsumen. Dalam Strategi pemilihan media membantu perusahaan dalam menentukan besar biaya promosi dengan prediksi pendapatan dalam kurun waktu tertentu. Pemahaman segmentasi pasar sangat penting untuk menetapkan penggunaan media, bentuk visual dan pesan iklan, karena tiga hal itu sangat menentukan efektifitas penyampaian pesan pada khalayak.
Biro iklan sangat membantu perusahaan memahami kecenderungan dan informasi mengenai media yang potensial dan tepat untuk segmentasi tertentu, khususnya biro iklan yang menyatakan siap memberikan layanan penuh dengan membantu perusahaan melakukan perhitungan biaya sewa ruang iklan di media massa dan biaya produksi di media promosi lain yang dibutuhkan (financial relations).
Demikian pula, biro iklan pada umumnya melakukan pengkajian yang mendalam terhadap kebutuhan kliennya dalam memenangkan perhatian publik dan strategi promosi baru. Mereka secara kreatif mengembangkan bentuk-bentuk promosi yang mengarah pada diferensiasi strategi promosi. Dapat terlihat dalam sajian iklan di televisi, radio, surat kabar, dan majalah dengan beragam teknik penyajian efek visual, efek suara, dan pesan. Sudah barang tentu, bagian promosi perusahaan melakukan hubungan dengan satu biro iklan atau lebih untuk membantu kegiatan promosi secara efektif dan efisien.
Beberapa pengalaman menunjukkan hubungan yang kuat antara frekuensi kegiatan promosi dan fluktuasi penjualan. Beberapa perusahaan yang memangkas biaya promosi terpaksa harus kehilangan sebagian besar pangsa pasarnya pada tahun 1990-an karena terlibas oleh Samsung yang sampai saat ini terus meningkatkan kegiatan promosi baik di media massa maupun media luar ruangan, sedangkan Sony masih mendominasi pasar elektronik karena mempertahankan biaya promosi pada kisaran rata-rata.
Pentingnya manajemen merek juga merupakan bagian dari kajian marketing communication, dengan tujuan untuk mempertahankan posisi produk di benak konsumen. Setiap saat, konsumen dihadapkan pada berbagai tawaran produk yang secara langsung memengaruhi keputusan mereka dalam melakukan pembelian. Sebuah restoran di Surabaya, Niki Eco, tidak mempertahankan kegiatan promosi sehingga terpaksa harus menutup rumah makannya yang baru berumur enam bulan. Pada saat acara perpisahan dengan para karyawan, tidak disangka-sangka pengunjung yang hadir dalam kegiatan terakhir itu membeludak, tetapi terlambat karena keputusan yang diambil tak dapat diubah lagi.
Saat produk mendominasi pasar dan perusahaan memutuskan untuk memangkas biaya promosi, maka posisi produk itu akan cepat diambil alih oleh pesaing. Pada saat itu perusahaan baru sadar telah kehilangan sebagian pangsa pasarnya. Untuk merebut pangsa pasarnya, perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya yang lebih besar dari biaya promosi sebelumnya.
Contohnya adalah persaingan produk rokok putih kehilangan sebagian besar pangsa pasar karena memangkas biaya promosi besar-besaran. Upaya mengembalikan keadaan pun gagal karena pesaing yang dihadapi tidak hanya satu., di mana hampir seluruh pangsa pasar yang tadinya mereka miliki bocor, yang harus terus menerus diisi. Jika ember itu berhenti diisi, ember akan kosong atau terisi air dari sumber lainnya. Ember bocor dapat diibaratkan sebagai benak konsumen yang harus diisi terus-menerus agar tidak kosong atau terisi oleh merek lainnya.
Labels: